Selasa, 24 April 2012

Pindah Alamat

Info untuk para pembaca:


Silahkan kunjungi alamat baru kami.
Dengan format baru, semoga tulisan-tulisan kami bisa lebih bermanfaat untuk para pembaca.

Jumat, 13 April 2012

Selalu Ada Jalan Lain

Pernah ngeliat jalan di blokir karena ada kawinan? :)

Bagi kita yg tinggal di daerah pinggiran kota, tentu sering ngeliat orang-orang, para mempelai, yg ngadain acara pernikahan di rumahnya sendiri dan sering "meminjam" jalan raya sebagai panggung dan tempat bagi para tamu. Tenda tamu didirikan di jalan dan panggung di pinggirnya. Hal ini sudah dipastikan membuat jalan raya tersebut tidak boleh dilalui oleh kendaraan, jalan raya diblokir. Setiap pengendara yg biasa lewat jalan itu dialihkan ke jalan lain, tapi tetep, jalan lain itu mengarahkan para pengendara ke tujuan yg sama dengan jalanan yg biasa mereka lalui.

Ternyata, kejadian kecil seharihari ini mengandung makna yg mengajarkan kita tentang kehidupan, tentang perjalanan kita menggapai sesuatu, sesuatu yg kita inginkan, sesuatu yg kita impikan, sesuatu yg kita citacitakan. Dalam perjalanan menggapai impian kita, sering kita menemukan hambatan, sering kita menemukan cara yg biasanya berhasil tibatiba tidak berhasil karena perubahan situasi. Namun percayalah, selalu ada jalan lain, ada cara lain untuk menggapai citacita kita tersebut. Seperti kejadian jalan diblokir, selalu ada jalan lain untuk kita lalui untuk mencapai tujuan kita.

Kejadian seperti inilah yg mendasari banyak pepatah dan peribahasa:

"Mati satu tumbuh seribu"

"Banyak jalan menuju Roma"

dan salah satu favorit gw:
"Ketika satu pintu terkunci, banyak pintu lain yg menunggu untuk dibuka" :)

Maka yakinlah kawan, sebuah hambatan hanya ingin menunjukkan pada kita bahwa ada cara lain untuk menggapai impian kita!

Rabu, 04 April 2012

The Question is not "Where have You been?", But...

Semua manusia dilahirkan dalam keadaan yg hampir sama, normalnya..
berat kurang lebih 3,5 kg,
panjang rata-rata 50 cm,
tidak punya gigi,
kulit rapuh berwarna merah,
tidak bicara hanya bisa menangis,
dan banyak kriteria bayi normal lainnya.

Namun apa yg terjadi setelah bayi tumbuh menjadi orang dewasa?
Ya, setiap bayi tumbuh menjadi orangorang yg berbeda-beda sama sekali. Ada yg jadi pemilik pabrik rokok, ada yg jadi pemulung. Ada yg jadi Pengacara, ada yg jadi Dokter, ada yg jadi tukang becak, supir angkot, bahkan ada yg jadi Presiden.

*Berangkat dari titik yg sama (Bayi), kita bisa sampai di titik yg berbeda (Dokter, Pengacara, dsb)

Lalu ada cerita lain dari 2 orang terkaya dunia, Carlos Slim dan Bill Gates:
Kita tentu tau siapa Bill Gates, orang terkaya di dunia pada tahun 2009 (Forbes), pemilik Microsoft, yg mendedikasikan dirinya pada komputerisasi. Bill Gates tidak pernah merasakan miskin walau sedetik pada masa hidupnya. Dia dilahirkan di tengah keluarga kaya, Bapak seorang Pengacara terkenal, Ibu pegawai Bank besar, dan Bill Gates disekolahkan di sekolah khusus.
Berbeda dengan Gates, ada seorang Carlos Slim, orang terkaya di dunia 3 tahun berturut-turut, 2010, 2011, 2012 (Forbes). Carlos Slim tidak berasal dari keluarga mampu, bahkan mungkin bisa dikatakan miskin. Carlos Slim merupakan anak dari seorang Lebanon yg pada tahun 1902 kabur ke Meksiko untuk menghindari pemerintahhan militer keras Kekaisaran Ottoman. Slim benar-benar memulainya dari bawah hingga sampai pada tempatnya sekarang sebagai pemilik perusahaan telekomunikasi terbesar di Meksiko.

*Berangkat dari titik yg berbeda (Keluarga mampu dan tidak), Mereka sampai pada titik yg sama (Orang terkaya di dunia)

Tidak peduli bagaimana masa lalu dan keadaan kita sekarang, Kaya, Miskin, Sukses, Terpuruk, Lakilaki, Perempuan, bahkan Bayi, kita bisa menjadi apapun yg kita mau, kalau kita yakin ingin mewujudkannya. Yakin akan mimpi dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membuatnya jadi nyata, maka kita akan sampai pada kenyataan yg sesuai dengan keinginan kita.

so..,

The question is not "Where have you been?", but "Where are you going?". :)

Selasa, 03 April 2012

Maaf Tak Kan Pernah Cukup

Hati manusia bagaikan selembar kertas putih.
Dan "kejadian" bagaikan sebuah pensil.
Seperti apa yg bisa dilakukan pensil terhadap kertas, seperti itulah yg "kejadian" lakukan pada hati manusia, meninggalkan tanda, meninggalkan makna.

Sebagian besar dari kita tentu pertama kali belajar menulis menggunakan pensil, dengan alasan: agar ketika kita melakukan kesalahan, kita bisa menghapusnya dan mengulangnya dari awal.
Hal ini juga yg kita pahami dalam kehidupan: ketika kita melakukan sebuah kesalahan, kita selalu bisa menghapusnya dengan meminta maaf.

Kita selalu bisa kembali menghapus apa yg telah kita tulis di atas kertas, dan membuat kertas tersebut kembali putih. Namun ada detil yg selalu terlewat oleh kita, yaitu ketika kita menghapus tulisan pensil di atas kertas, bekasnya tak kan mungkin hilang sama sekali. Kalau kita perhatikan, bekas tulisan itu akan selalu ada, walau tidak sejelas sebelum dihapus. Dan semakin sering kita mengulanginya, menulis dan menghapusnya, ternyata kertas itu akan terus bertambah rusak, bahkan bisa terkoyak ketika terlalu sering dilakukan.

Seperti itulah respon hati manusia terhadap kesalahan dan permintaan maaf. Ketika kita menyakiti hati orang lain dengan melakukan kesalahan, kita selalu bisa meminta maaf dan kembali berhubungan baik, tapi ingatlah kawan: kesalahn itu tak akan pernah dilupakan, walaupun telah dimaafkan. Selalu ada bekas tentang kejadian di hati manusia, terutama sebuah kesalahan. Selalu ada kerusakan pada hati yg telah disakiti, meskipun maaf telah diberikan.

Kawan, maaf tak akan pernah cukup untuk menghapuskan kesalahan yg telah kita buat.
Manusia memang tempatnya salah, tapi selalu ada yg bisa kita usahakan:
1. Jangan pernah ulangi kesalahan yg sama, karena itu akan memperbesar luka yg telah ada. Berusahalah, belajarlah dari kesalahan masa lalu.
2. Berfikirlah 2 x sebelum berkata dan bertindak, karena hanya ada penyesalan ketika kita terlanjur berbuat sebuah kesalahan.

Maaf tak akan pernah cukup, Kawan!!